Toko kelontong atau Mini Market adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah diakses umum atau bersifat lokal.Toko semacam ini umumnya berlokasi di jalam yang ramai,Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), atau stasiun kereta api.
Toko kelontong sering ditemukan di lokasi perumahan padat di perkotaan.
Kebanyakan toko kelontong masih bersifat tradisional dan konvensional,
di mana pembeli tidak bisa mengambil barangnya sendiri, karena rak toko
yang belum modern dan menjadi pembatas antara penjual dan pembeli Kata kelontong memiliki sejarah yang cukup tua. Kata ini merujuk kepada alat bunyi-bunyian yang selalu dibawa oleh pedagang keliling Tionghoa
pada saat menjajakan barang dagangannya tempo dulu. Kelontong ini
berbentuk tambur (rebana) mini bertangkai dan di kedua sisinya diberi
tali pendek dengan biji bulat di ujungnya. Tambur mini ini bisa terbuat
dari kaleng, kulit samak, atau kertas semen. Dengan digerak-gerakkan ke
kiri dan ke kanan pada tangkainya, maka biji bulat ini akan "menabuh"
tambur ini dengan suara kelontong-kelontong. Orang di dalam rumah akan
segera tahu bahwa penjaja barang keliling sedang lewat di rumahnya
mendengar suara kelontong yang khas ini. Pada zaman itu sang penjaja
disebut dengan Tjina kelontong.
Rabu, 30 Maret 2016
Sejarah Toko Kelontong di Taman Kota Bekasi


0 komentar:
Posting Komentar